The Caveman Regimen

Do you ever hear something about the cavemen regimen? I’ve just heard that and the only thing i could say was…”wow, that sounds crazy. No, i mean..it’s so crazy! Absolutely crazy!”
So. What the caveman regimen is? The simplest explanation about the caveman regimen is the method of doing nothing to your face. Yup, doing nothing. No foams, no cleansers, no moisturizers, no picking and popping, no make up. And some hardcore caveman regimen’s doing NO WATER! OMG!!!
Then, what’s the caveman regimen aim to do? It’s one of the method to clean up your skin face from any skin problems like acnes, pimples, sunburn, etc.
I wonder that you ask in your mind, “does it really work?”
Hahaha…i don’t know. But some people have tried that method to solve their skin face problems and it works!
And yes! I also in my way doing that. Wakakaka
Today is my first day doing really caveman regimen. I try not to do anything to my face but splash with water. Of course because i am a muslim ๐Ÿ™‚
I don’t know and still can’t imagine what’ll happen to my face. But, the idea of doing that is so simple, I’ve just tired doing so many treatments, put all shit chemical compounds, and any other silly things. I’ve lost much money, time, and energy to solve my skin face problems but nothing works. I still have acnes, pimples, breakout, and the more i try the worse i get. It sucks when i try my hardest to fix something, yet never seem to get it done how badly i want it to be fixed or how patient i am with waiting for the results to happen.
So, now i wanna doing nothing. Suppose it doesn’t work, at least i loss nothing. Wakakaka

But let’s hope that it’ll work for me ๐Ÿ™‚
I’ll give you my update within 7 days ๐Ÿ˜€

Cermin Diri

Long time no post. Let see what i am gonna tell u this time.

Pernah ga dalam hidup kita memandang dunia ini begitu ga adil buat kita? Pernah ga berpikir bahwa orang lain itu nyebelin banget sih ke kita? Pernah ga dalam hidup kita lebih disibukkan buat ngeliat cacat orang lain, sibuk ngomentarin ini itu, sibuk ngawatirin hidup mereka, dst dst? Pernah? Walaupun sekali, pasti pernah kan? Ya kalau emang belum pernah sih syukurdeh. Dan semoga sampai akhir hayat nanti istiqomah buat gitu. Kalau yang jawab pernah, semoga pernah aja ya jangan sampai jawabannya sering! 😂😂😂
Terus kalau pernah kenapa? Salah? Kan emang dia itu nyebelin kok. Faktanya gitu.
Hahahaha
Iyaaa. Kita, sebagai manusia emang wajar sih diberi rasa suka atau ga suka terhadap sesuatu. Diberi rasa senang dan ga senang akan sesuatu. Yang dengan pemanfaatan yang benar, rasa itu bisa ngebimbing kita buat ngejauhin hal-hal yang ga bener, ga baik buat diri kita, hidup kita. Terutama buat hidup di akhirat kita.
Terus? Terus salahnya kalau dengan rasa yang dianugerahkan itu buat kita jadi apa-apa dikit sebel, apa-apa dikit yang ga sreg buat kita kecewa, marah, kzl.
Termasuk juga sifat yang terlalu suka ngoreksi orang juga. Bagus sih sifat seperti itu, dengan catatan kita bener nempatinnya dan ga pakai kata “terlalu suka”. Misal, ada sahabat kita yang salah, kita sebagai sahabat tau ni kalau dia salah karena kita care sama dia, sebagai sahabat yang baik ya kita ingetin sahabat kita ini. Bukan kita cuekin dengan alasan ya bodo amat itu hidup dia itu urusan dia. Tapi jangan sampai juga terlalu ikut campur banget juga. Sewajarnya aja semuanya mah.
Nah…sedikit cerita nih, beberapa waktu lalu saya dapat kesempatan ikut sebuah event. Terusnya disana ketemu sama konselor atau psikolog gitulah. Bisa konseling lumayan banyak (padahal aslinya ini bukan event konseling hlo! 😂) dan Alhamdulillah dapat wejangan cukup banyak dari psikolog ini. Salah satunya nasehat tentang kedewasaan. Inti nasehatnya “dewasa itu, kalau kita sudah bisa melihat dan menilai diri kita, bukan orang lain”
Sori, agak-agak lupa gimana persisnya. Kira-kira gitulah. Dan yap, aku nangkepnya sih gini, bahwa seseorang yang dewasa itu dia yang udah bisa melihat siapa dia, kurangnya lebihnya potensinya dllnya dan dia ga terlalu sibuk ngeliat orang lain, entah lebihnya mereka, kurangnya atau apapun di diri orang lain.
Nah terusnya sambungannya cerita itu sama tulisan diawal tadi apa sih?
Jadi, kira-kira gini…
Ada kala dalam hidup atau mungkin sering dalam hidup kita ngerasa dunia ga fair. Terus kita nyalahin ini itu blablabla. Nah, sebelum gitu, gimana kalau kita ngoreksi diri kita dulu aja. Yakali mungkin kita yang belum bener. Yakali kita masih ada yang salah dan kudu dibenerin. Atau kalau emang ngerasa udah bener dan diri kita baik-baik aja tapi dunia masih terasa ga fair, ya mungkin itu artinya ujian buat sabar kita. Kita diminta buat ngeluasin pintu sabar kita.
Saat kita mandang orang lain nyebelin, ngeselin, nyakitin kita mulu. Coba deh koreksi lagi, kali aja kita yang aslinya nyebelin, kali aja kita yang ngeselin, kali aja kita yang nyakitin. Terus kalau emang ngerasa kita udah baik-baik aja tapi masih suka ada yang ngeselin sama kita? Ya anggap aja itu ujian buat sabar kita.
Saat kita nilai orang “iiih, tu orang kok gitu amat yak? Iiiih, tu orang kok gitu banget sih?” Dan iiih iiih iiih yang lainnya. Coba deh kita liat ke diri kita sebelum nunjuk orang. Jangan-jangan yang aslinya gitu tuh kita. Jangan-jangan mereka hanya nampak seperti itu di mata kita. Jangan-jangan kita nih yang salah?!
Yap. Pada intinya, bagaimana kita menilai orang, sesuatu, keadaan atau apapun itu, itu semua tergantung kualitas diri kita kok. Kalau kita masih ngeliat banyak hal keliatan buruk di mata kita, coba cek jangan-jangan ada noktah dalam diri kita sehingga semua jadi ga beres.
Sedikit cerita lagi ni ya. Fyi, waktu itu ada yang komen di status bbm saya “kamu kok galau mulu sih?”
Well. Saya akuin bahwa saya emang galauan anaknya (dulu kok 😂). Tapi yang lucu adalah, orang yang komentar ke saya itu lebih sering update status kegalauan dibandingkan saya. Dan bukan kata saya bahwa dia emang galauan orangnya.
Ada juga yang pernah komen pas saya post sesuatu ttg cinta-cintaan gitulah (masa lalu, sudah basi 😂). Eeeehh….orangnya sendiri lebih sering post ttg seperti itu dari saya.
Kan geli kan rasanya? Sayanya jadi pengen ketawa. Dan saya akuin juga bahwa saya juga pernah (semoga ga sering ya) melakukan hal semacam itu juga ke orang yang padahal kalau dipikir-pikir lagi, saya aslinya yang gitu. 😂😂😂
Pernah ngebaca sebuah cerita. Ada 2 orang lagi belanja di toko. Kebetulan pelayannya tipe ga sabaran. Orang pertama ini ngrasa kesel. Trus bilang sama orang kedua.
1 : nyebelin banget sih itu pelayan. Kita kan pembeli. Pembeli adalah raja. Harusnya kita dilayani dengan baik donk. Pelayan kok gitu amat. Tapi kok kamu senyum-senyum aja sih? Ga bete apa sama pelayan yang tadi?
2 : iya, pelayan tadi emang nyebelin. Tapi jangan sampai kita dipengaruhi oleh keadaan. Yaudah kalau dia mau nyebelin. Kita mah kudu tetep adem. Kalau kita ikut marah-marah dan sebel, kita kalah donk sama keadaan. Atau bisa jadi dia lagi banyak masalah, jadi ya gitu. Sabar.
Nah!
Ilustrasi lain. Misal kasus di lampu ijo. Ada pengendara di belakang kita. Lampu baru nyala ijo udah buru-buru nglakson motor atau mobilnya biar kita cepet-cepet lewat. Iya. Mungkin ini emang nyebelin. Tapi yaudah santai aja, kita jangan kepengaruh jadi marah-marah atau sebel karena itu.
Saya pernah beli sebuah buku, “terapi berpikir positif” karya Dr. Ibrahim Elfiky. Buku keren yang udah masuk international bestseller (search aja deh di google langsung kalau penasaran). Buku yang kebeli pada tahun 2013 (atau 2014 lupa), baru benar-benar selesai kebaca pada tahun 2015 dan baru mulai ngerti dan paham artinya pada tahun ini (baru mulai paham hlo ya, belum paham to the max alias bener-bener paham! *saya lola amat ya? 😂).
Dan yap. Inti dari buku itu ya seperti yang udah saya tulis diatas tadi. Yaitu, gimana kita melihat, memandang, menilai  menyikapi seseorang, sesuatu, atau apapun itu tergantung kualitas diri kita. Kalau kitanya baik, kitanya positif, hal yang emang bener-bener jelek aja kita bisa tetap menyikapi positif. Kalau kitanya jelek, hal yang terbaik pun akan tetap bisa kita complain.
So, buat penutup post kali ini, sebuah quote lama “teko saat dituang, hanya akan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya”. Kalau isi teko itu susu, yang akan keluar adalah susu. Kalau isi teko itu kopi, yang akan keluar juga adalah kopi.

Well, semoga post kali ini bermanfaat ya. Don’t forget to leave your comments! Thank youuuu 😘😘😘

Ps : saya ga ada ide judul buat post ini. Malah tadi udah saya published eh ga dikasih judul. Tapi semoga pas aja ya. Huhuhu

Hati-hati Pilih Skin Care!

Ini adalah share pengalaman saya tentang perawatan muka. Sekali-sekali share yang seperti ini boleh ya? Hahah
Anyway, it’s my first post in 2016. Yeye, akhirnya posting juga. 😆
Wkwk..kemarin sibuk ngurusin berkas buat apply beasiswa sih, jadi lagi agak ribet *alasanajalo
Maaf, kebanyakan basa-basinya. Langsung aja deh.
Jadi…saya sebenarnya adalah tipikal perempuan yang cuek dan tidak peduli dengan yang namanya penampilan, khususnya yang berkaitan sama muka. Malahan, dulu zaman SMP SMA, saking cueknya, sehari ga liat kaca buat ngaca itu udah biasa. Masa bodo lah. *kayaknya beda banget ya sama anak zaman sekarang?
Karena saya yakin, saya udah cantik bawaan dari sono jadi cuek aja soal penampilan. Buktinya, yang naksir dan saya tolak banyak hloo. *plakditampar
Nah, gitu berlanjut sampai kuliah. Masih aja cuek. Terlalu banyak urusan umat yang harus diperhatikan dan lebih penting daripada hanya ngurusin penampilan termasuk muka. *cieeeaktivis
Hingga tahun 2013, tepatnya ketika masa PPL/praktik mengajar di lapangan tiba. Fyi, mungkin karena harus ngadepin murid, atau entah gimana..saya jadi mulai suka lihat diri di kaca. And i realized that, i have so many acnes on my face. Yap. Tahun 2013 saya baru sadar kalau ada jerawat-jerawat di muka. Entah udah ada dari dulu, baru muncul dan saya baru sadar, atau ntah gimana. Dan pas saya coba lihat-lihat foto-foto zaman unyu sih, muka ada jerawatan tapi cuman satu dua. Tapi overall oke.
Jadi mungkin emang itu jerawat baru muncul kali.
Nah, dari yang dikit trus lama-lama makin banyak, terutama di daerah pipi kanan-kiri. Dan parahnya, saya juga sering pegang-pegang, padahal tau kalau itu sebenarnya ga boleh!
Singkat cerita, yang tadinya asal pakai facial wash, sekarang jadi pilih-pilih. Pakai A ga cocok, ganti B. B ga cocok, ganti C. Dst..dst. Hingga saya lelah. Lalu entah bagaimana tercetus ide buat facial.
Yap, kenal facial pertama di tahun 2014. Bulan februari atau maret ntah saya lupa. Jujur, saya facial bukan karena pengen cantik atau putih. Karena saya sadar saya sudah cantik dan putih alami dari sononya. *plakplakditampar *abaikan
Ya…dan Alhamdulillah, bagus si hasilnya. Saya facial di klinik Larissa Semarang. Secara, lumayan harganya buat kantong mahasiswa macam saya, masa’ ga bagus hasilnya? ๐Ÿ˜•
Masih lanjut facial trus saya coba juga pakai krimnya, bagus juga si. Sayang mehong, harus cepat habis, dan saya ga telaten pakai krim-krim gitu. Akhirnya saya stop dan cuman rutinkan facialnya.
Waktu itu ada klinik baru buka. Iseng, saya coba facial disana karena harganya yang murmer. Tapi nyatanya ada harga ada kualitas. Ya emang masih bagusan Larissa sih. Oke, balik lagi ke Larissa.
Habis lebaran, muka saya jerawatan agak parah lagi. Mungkin efek terlalu banyak makan santan dan coklat dan kacang-kacangan kali ya. Wkwkwkwk
Akhirnya facial lagi dengan yang kualitas lebih bagus *dan harga lebih mahal tentunya* secara, bentar lagi wisudaan. Saya pengen wisudaan muka saya kinclong dan rencananya si karena ga pengen pakai make-up. Tapi hanya rencana pada akhirnya. Haha 😅
2 kali pakai yg mehong dalam sebulan. Kantong kempis dan ntah kenapa, muka kok ya gitu-gitu aja ga sedahsyat yang diawal efeknya.
Masih lanjut perawatan di Larissa hingga tahun 2015, saya lihat adek kelas saya perawatan dan pakai krim di klinik tetangga yang saya pernah coba juga, hasilnya kece! Saya pun tergiur.
Akhirnya saya coba lagi facial disana plus pakai krimnya. *facialnya masih ga enak*
Saya agak lupa gimana lanjutannya sama krim itu karena habis itu saya lagi putus dan juga sakit di rumah sakit. Jadi ga terlalu sempat mikirin muka. Wkwkwkh
Yg sayang ingat, habis dari rumah sakit ntah gimana muka saya jadi bersih. Padahal jarang mandi 😆
Pulang dari RS, saya ke Pare buat ambil kursus english. Saya pakai krim itu selama di Pare. Dan yap, hasilnya emang bagus. Muka saya lebih kinclong kata saya dari saya yang awal berangkat ke Pare.
Balik dari Pare, krim habis dan saya belum sempat beli krim.
And the problem begins there…
Muka saya mulai jerawatan dan komedoan parrahhh!!! Apalagi di jidat. Ya Allaaahh…iyyyuuuhh banget. Saya aja malas liat muka saya. Terus berlanjut ke pipi. Dan saya tipikal yang suka pegang jerawat/komedo, saya pitesin/pencetin dan hasilnya so so sooo bad buat muka. Jerawat dan komedo ga ilang malah ditambah bekas-bekasnya. Damn!
Berhubung saya lagi bokek ga mau facial lagi karena takut ketergantungan, akhirnya saya coba buat balik lagi pakai krim yang itutuh.
Dan yes, hasilnya emang amazing. Muka kinclong dan mulai mulus lagi dan jerawat atau komedo mulai ilang. But, karena yah saya ga telaten, ada masa-masa dimana saya lupa pakai krim dan ya gitu…muka kacau lagi. Dan saya pakai lagi.
Lalu entah gimana, saya iseng coba buat sengaja ga pakai beberapa hari mau liat gimana efeknya. And, BAD! Muka kayak jalan-jalan yang ada di banyakan desa di Indonesia. U know kan?!
Saya mulai mikir. Ini saya yang ga cocok atau krimnya yang salah dan bikim ketergantungan parah? Dan saya masih posthink bahwa, “oh, ya kali emang gitu ya. Sama kayak kalau kita ga pakai pasta gigi, ya gigi kita kayak gimana si?”
Lalu saya pun pakai lagi. Saya masih suka iseng coba buat ga makai dan yap terulang lagi efeknya. Saya masih bingung mau stop atau enggak.
Itu saya udah habis beberapa krim hlo. Yang siang ataupun malam. Dan yang terakhir saya cuman beli yang malam karena mau coba buat mulai nglepasin diri dari krim itu. *dan itu susah, sama kayak susah lepas dari bayang-bayang kamu!
Hingga kembali, saya lupa berhari-hari ga pakai krim and………just like before. Muka hancur. Makin parah dari yang dulu. Dan FIX! SAYA STOP PAKAI KRIM ITUTUH APAPUN YANG TERJADI!
Sumpah demi apapun. Mau dikasih gratisan atau diiming-iming apa saya benar-benar ga mau lagi.
Sebenarnya udah semacam dikasih peringatan/firasat gitu sih sama Allah kalau itu krim ga bagus. Tapi saya ngeyel terlalu posthink sih. 😅
Trus sekarang saya coba treatment lagi pakai facial di Larissa. Alhamdulillah betterlah. Meski yah masih bisa dibilang mukanya enggak banget.
Saya masih bingung mau pakai skin care apalagi. Mau pakai yang di pasaran, takut jerawatan dan komedoan lagi.
Ini lagi usaha pakai produk dari Jepang yang terkenal dengan kemehongannya itu, tapi saya WhatsApp mbak olshop yang jual belum di balas juga. Hikss *saya coba yang trial set dan hanya dijual di olshop, semoga trusted ya*
Jujur, saya lelah dengan pencarian skin care yang cocok buat muka. Dari yang facial wash sampai krim muka. Bukan untuk kecantikan tapi lebih kepada kesehatan. Tau sendiri kan sinar UV dan polusi zaman sekarang gimana?
Untuk facial wash saya udah coba banyak produk, dari ponds, wardah, acnes, nivea, citra, nourish, garnier, fw dari Larissa dan klinik yang itutuh. Dan yah, sejauh ini sih yang paling pas buat saya garnier. Mungkin saya ga mau ganti-ganti lagi lah. Capek. Sama kayak capek berkali-kali dikecewakan. Eh ๐Ÿ˜ฆ
Yaudah, gitu aja. Pokoknya hati-hati ya dalam memilih skin care. Mungkin efek buruknya ga keliatan sekarang, tapi siapa tau nanti-nanti. Dan jangan percaya gitu aja sama embel-embel “botanical lah, natural lah” bullshit itu mah 😠

Semoga postnya bermanfaat ya. Let me know your story by leaving your comments below on comment box. Thank you. And keep your skin health! 😘

Links for TOEFL iBTยฎ Preparation

I just re-share these links below and i hope they’ll be useful for you. Please mention the sources of the links if you wanna re-share this information. Thanksย  ๐Ÿ˜€

(sparkling eyes)TOEFL iBTยฎ Quick Prep(sparkling eyes)

TOEFL iBTยฎ Quick Prep is a free practice tool with real TOEFL iBT questions from past tests. Each Quick Prep volume includes questions from all four sections of the test.

Volumes 1 and 2 have transcripts of the audio portions of the test, but do not include audio.
Volumes 3 and 4 include both transcripts and audio files. The audio files in MP3 format are embedded into the PDF
An accessible electronic version of Quick Prep, consisting of sets of questions from both Volumes 3 and 4, is also available for test takers with disabilities.

1. Volume 1 :(pencil)
https://www.ets.org/s/toefl/pdf/qp_v1_web_a4.pdf
https://www.ets.org/s/toefl/pdf/qp_v1_web.pdf
Audio File : None. PDF includes transcripts of audio portions only.

2. Volume 2 :(pencil)
https://www.ets.org/s/toefl/pdf/qp_v2_web_a4.pdf
https://www.ets.org/s/toefl/pdf/qp_v2_web.pdf
Audio File : None. PDF includes transcripts of audio portions only

3. Volume 3 :(pencil)
https://www.ets.org/s/toefl/pdf/qp_v3_web_a4.pdf
https://www.ets.org/s/toefl/pdf/qp_v3_web.pdf
Audio File :ย MP3 audio files are embedded in the PDF. You must have Flash installed to access the audio portion of the PDF.

You can also play each individual MP3 file using the links below.

4. Volume 4 : (pencil)
https://www.ets.org/s/toefl/pdf/qp_v4_web_a4.pdf
https://www.ets.org/s/toefl/pdf/qp_v4_web.pdf
Audio File : MP3 audio files are embedded in the PDF. You must have Flash installed to access the audio portion of the PDF.

You can also play each individual MP3 file using the links below.


Audio Files(headphones)
The audio files are embedded in the PDFs. You only need to access the MP3 files below if you are using the print versions of Volume 3 and Volume 4 or you donโ€™t have Flash installed.

Volume 3 Audio Files(TV)(headphones)
1. Listening Practice Set 1: Conversation and Questions โ€“ Track 1 (MP3) :

2. Listening Practice Set 1: Conversation and Questions โ€“ Track 2 (MP3) :

3. Listening Practice Set 2: Lecture and Questions โ€“ Track 3 (MP3) :

4. Listening Practice Set 2: Lecture and Questions โ€“ Track 4 (MP3) :

5. Listening Practice Set 3: Lecture and Questions โ€“ Track 5 (MP3) :

6. Listening Practice Set 3: Lecture and Questions โ€“ Track 6 (MP3) :

7. Speaking Practice Set 1: Question โ€“ Track 7 (MP3) :

8. Speaking Practice Set 2: Passage, Conversation and Question โ€“ Track 8 (MP3) :

9. Speaking Practice Set 2: Passage, Conversation and Question โ€“ Track 9 (MP3) :

10. Speaking Practice Set 3: Lecture and Question โ€“ Track 10 (MP3) :

11. Writing Practice Set 1: Passage, Lecture and Question โ€“ Track 11 (MP3) :

Volume 4 Audio Files
1. Listening Practice Set 1: Conversation and Questions โ€“ Track 1 (MP3) :

2. Listening Practice Set 1: Conversation and Questions โ€“ Track 2 (MP3) :

3. Listening Practice Set 2: Lecture and Questions โ€“ Track 3 (MP3) :

4. Listening Practice Set 2: Lecture and Questions โ€“ Track 4 (MP3) :

5. Listening Practice Set 2: Lecture and Questions โ€“ Track 5 (MP3) :

6. Listening Practice Set 3: Lecture and Questions โ€“ Track 6 (MP3) :

7. Listening Practice Set 3: Lecture and Questions โ€“ Track 7 (MP3) :

8. Speaking Practice Set 1: Question โ€“ Track 8 (MP3) :

9. Speaking Practice Set 2: Passage, Lecture and Question โ€“ Track 9 (MP3) :

10. Speaking Practice Set 2: Passage, Lecture and Question โ€“ Track 10 (MP3) :

11. Speaking Practice Set 3: Conversation and Question โ€“ Track 11 (MP3) :

Sumber : ETS.ORG

_______

Mau tahu rahasia lain mendapatkan skor TOEFL 600? Baca buku “TOEFL Killer”, kamu PASTI mendapat skor TOEFL tinggi. Jaminan kepuasan uang kembali 100%!

Paket TOEFL Killer terdiri dari satu buku setebal 300+ halaman plus 3 keping DVD yang di dalamnya berisi PULUHAN JAM video tutorial belajar TOEFL. Setara dengan materi kursus selama berbulan-bulan.

Hebatnya lagi, harganya murah banget. Mumpung promo, harga Cuma 140RIBU. FREE ONGKIR SELURUH PENJURU TANAH AIR.

Besok adalah hari terakhir promo di ISHOP CAMPUS.(gasp!)(gasp!)(gasp!)

Dapatkan BUKU TOEFL KILLER
HARGA PROMO = Rp 140.000,- (SUDAH TERMASUK ONGKOS KIRIM KE SELURUH INDONESIA)
___
Batas Promo : BESOK (20 Desember 2015.)
___
BELI SEKARANG!!! LANGSUNG DI ISHOP CAMPUS https://line.me/ti/p/%40tau8185r atau cari dengan id @tau8185r (dengan @)
______________

Pesan dirangkai secara satu persatu oleh iCampus Indonesia ( https://line.me/ti/p/%40seputarkampus ). Jika ingin re-share, silahkan cantumkan sumber dan keterangan secara penuh (bersama iklan toefl killer). (sharp)(panic)(stressed)(skull)

Karena banyak sekali artikel yang kami share tanpa dicantumkan secara penuh, kami mohon kejujurannya untuk reshare tanpa ada pengurangan sumber dan iklan sedikitpun. Terima kasih, Semoga bermanfaat.

Re-share tanpa sesuai kesepakatan dari iCampus Indonesia, akan menyebabkan kerugian dari salah satu pihak ๐Ÿ™‚